Masyarakat Semarang mengidentikkan tugu ini dengan tugu landmark/tempat dimana Kota Semarang diidentikkan dalam wujud benda raksasa. Wujudnya yang menjulang tinggi juga terpampang di lambang pemerintahan Kota Semarang. Namun, banyak yang melupakan esensi dari pembangunan tugu ini, yakni untuk mengenang jasa pahlawan dalam Pertempuran 5 hari di Semarang dan menjunjung tinggi warisan kemerdekaannya yang diberikan kepada kita.
Tugu Muda bukan hanya sekedar batu hitam dengan tipe obelisk yang menjulang ke angkasa atau tugu penghias bundaran taman. Tugu ini merupakan simbol dan kenangan getirnya warga Semarang dalam mempertahankan arti kemerdekaan. Tugu Muda adalah monumen yang dibangun sebagai perwujudan semangat warga Semarang khususnya pemuda pemudi dalam melawan penjajah Jepang pada tanggal 14 – 19 Oktober 1945. Perang yang berkecamuk selama lima hari tersebut, diabadikan dalam bentuk sebuah Tugu Muda, yang sesuai dengan namanya, muda berarti semangat dan tak kenal kata menyerah. Hingga saat ini pemerintah kota Semarang dan masyarakatnya, selalu mengenang dan memperingatinya dengan sebutan ”Pertempuran Lima Hari di Semarang”.
Tugu Muda berlokasi di tengah jantung Semarang. Lokasi yang sangat strategis karena dikelilingi oleh beberapa bangunan yang sangat prestisius. Wisma Perdamaian yang menjadi dalemnya Gubernur Jawa Tengah tepat berada barat. Kantor Administrasi Walikota Semarang juga tepat di utaranya, Musium manggala Bhakti berlokasi di sebelah utara. Sedang Balaikota Semarang hanya dua ratus meter sebelah utara Tugumuda. Tugumuda dikelilingi oleh taman rindang ini merupakan poros pertemuan antara Jl. Mgr. Soegijopranoto, Jl. Dr. Soetomo, Jl. Pandanaran, Jl. Pemuda dan Jl. Imam Bonjol. Selain itu, Tugumuda juga berseberangan dengan bangunan bersejarah Lawang Sewu.
Bung Karno saat meresmikan Tugu Muda |
Pembangunan Tugu Muda yang ada pada lokasi saat ini peletakan batu pertamanya oleh Gubernur Jawa Tengah Boediono pada tangal 10 November 1951 dan diresmikan langsung oleh Presiden Republik Indoenesia Ir.Soekarno pada tanggal 20 Mei 1953. Pembangunan Tugu Muda sendiri dimulai dari dibentuknya panitia Tugu Muda oleh Walikota Hadi Soebeno pada tahun 1951.Tugumuda didesain oleh Salim, relief pada kaki tugu monumen dikerjakan oleh para seniman yang dikomandoi oleh Hendro. Tugu ini memang didesain untuk menunujukkan kobaran semangat rakyat Semarang yang sangat gigih melawan tentara Jepang pada saat itu. Maka Tugu Muda didesain berbentuk lilin dengan penampang segilima yang berarti Pancasila, dengan bentuk api diatasnya. Lilin merupakan lambing api perjuangan yang terus menyala. Sedang relief pada kaki Tugu Muda menggambarkan heroiknya perjuangan warga Semarang dalam perang melawan tentara penjajah. Disekeliling tugu terdapat kolam yang terdapat air mancur. Sedang taman dan lampu warna warni menghias seputar taman dengan tanaman hijau.
Saat ini, masyarakat Semarang maupun pendatang, sering berkunjung dan menyempatkan waktunya untuk berkumpul bersama sahabat dan keluarga di sekitar palataran Tugu Muda. Beberapa diantara mereka juga mengabadikan gambar tugu suci ini sebagai kenang-kenangan ataupun sebagai bentuk apresiasi bangsa penerus terhadap jasa para pahlawannya.
Sandy Allifiansyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar